ISOLASI, KARAKTERISASI SINEOL DARI MINYAK KAYU PUTIH ASAL MALUKU UNTUK SEDIAAN FITOFARMAKA
Main Article Content
Abstract
Minyak kayu putih adalah salah satu minyak atsiri yang banyak digunakan sebagai bahan medis atau produk farmasi. Permintaan minyak kayu putih saat ini semakin meningkat dengan semakin beragamnya pemanfaatan minyak kayu putih. Produksi minyak kayu putih di Indonesia mengalami fluktuasi dan cenderung menurun. Faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas minyak kayu putih, dan salah adalah teknik destiasi dan fraksinasi. Fraksinasi atau isolasi senyawa 1,8-sineol juga belum dilakukan oleh pengusaha minyak kayu putih, padahal ini penting untuk memproduksi senyawa 1,8 sineol yang berpotensi sebagai bahan sediaan fitofarmaka atau obat herbal yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah melalui uji praklinis dan uji klinis bahan baku serta produk jadinya telah distandarisasi. Isolasi senyawa 1,8-Sineol dengan metode pembentukan senyawa gabungan dan perbedaan kelarutan untuk minyak kayu putih asal Desa Alang Asaude, kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) diperoleh kandungan sebesar 69,92% berdasarkan hasil uji dengan menggunakan GC-MS. Isolasi senyawa 1,8-sineol dengan menggunakan asam fosfat , dilanjutkan dengan destilasi fraksinasi pengurangan tekanan diperoleh senyawa 1,8-sineol dengan kemurnian 100% dan rendemen sebesar 32.99%. Hasil identifikasi struktur dilakukan dengan menggunakan FTIR dan GCMS diperoleh senyawa adalah 1,8-Sineol..
Kata kunci—isolasi, minyak kayu putih, 1,8-sineol