Skrining Anemia dan Optimalisasi Program Pemberian Tablet Besi pada Remaja Putri di Kabupaten Bandung Barat
PDF downloads: 272
Abstract
Anemia merupakan masalah gizi yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut telah dilakukan akan tetapi angka prevalensi remaja yang mengalami anemia terus meningkat. Lebih dari seperlima remaja putri mengalami anemia dan apabila dibiarkan sampai menikah serta terjadi kehamilan maka anak yang dilahirkan akan berisiko terjadi stunting. Remaja yang menderita anemia akan memberikan dampak gangguan pertumbuhan, gangguan kesehatan reproduksi, perkembangan motorik, mental dan kecerdasan terhambat, kemampuan fisik turun, dan daya ingat serta penurunan konsentrasi belajar. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan remaja untuk meminum obat tablet tambah darah (TTD) sekaligus skrining kejadian anemia pada remaja. Metode pemeriksaan kadar Hemoglobin (Hb) menggunakan metode Point of Care Testing (POCT). Pengukuran Hb dengan metode POCT yang dilakukan melalui pemeriksaan menggunakan strip test. Peserta kegiatan ini diikuti oleh 177 orang remaja putri. Hasil pemeriksaan Hb pada remaja putri ditemukan sebanyak 23,2% anemia ringan dan sebanyak 9,6% anemia sedang. Dapat disimpulkan bahwa angka kejadian anemia pada remaja masih tinggi karena melampaui ambang batas 20%.
Copyright (c) 2024 Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.