Penanaman Bibit Pohon Kelor (Moringa oleifera) di Bantaran Sungai Citarum Harum Sektor 8 dan Bakti Sosial Pencegahan Stunting di Kabupaten Bandung

  • Cucu Wahyudin Program Studi Teknik Industri, Universitas Jenderal Achmad Yani, Bandung
  • Dadan Kurnia Program Studi Ilmu Pemerintahan, Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi
  • Iing Nurdin Program Studi Hubungan Internasional, Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi
Abstract views: 55
PDF downloads: 36
Keywords: Citarum harum, daun kelor, pengabdian masyarakat, stunting

Abstract

Indonesia adalah salah satu negara yang menghadapi masalah stunting pada balitanya. Data Statistik PBB tahun 2020 mencatat lebih dari 149 juta (22%) balita di seluruh dunia mengalami stunting, dan 6,3 juta diantaranya merupakan anak usia dini atau balita di Indonesia. Prevalensi Stunting anak anak di jawa barat adalah 20,02 %, hanya sedikit lebih baik dari prevalensi nasional sebesar 21,6%. Jawa Barat adalah daerah dengan potensi pertanian yang dapat ditumbuhi berbagai komoditas yang bergizi tinggi yang dapat mencegah terjadinya stunting. Salah satu tumbuhan yang dapat dibudidayakan dan dijadikan sebagai sumber nabati bergizi tinggi adalah tumbuhan kelor (Moringa oleifera). Oleh karenanya LPPM Unjani menginisiasi program reboisasi daerah bantaran sungai dengan pohon kelor. Kegiatan reboisasi ini diharapkan dapat menjadi embrio penumbuhan kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan daun kelor untuk kesehatan Masyarakat. Kegiatan pengabdian pada masyarakat diintegrasikan dengan kegiatan pembersihan area sungai di area satgas Citarum harum sektor 8, penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut serta penyuluhan pengelolaan daun kelor dan pengelolaan lingkungan dari aspek hukum.

Published
2024-08-13
How to Cite
Wahyudin, C., Kurnia, D., & Nurdin, I. (2024). Penanaman Bibit Pohon Kelor (Moringa oleifera) di Bantaran Sungai Citarum Harum Sektor 8 dan Bakti Sosial Pencegahan Stunting di Kabupaten Bandung. Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma, 5(2), 476-484. https://doi.org/10.26874/jakw.v5i2.454