Penerapan Teknologi Pengolah Air Siap Minum di Padukuhan Brajan, Banjararum, Kalibawang, Kulon Progo

  • Aris Wahyu Murdiyanto Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
  • Ahmad Hanafi Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
  • Ibnu Abdul Rosid Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
  • Edhy Sutanta Universitas AKPRIND Indonesia
  • Satriawan Dini Hariyanto Universitas AKPRIND Indonesia
  • Sisilia Endah Lestari Universitas AKPRIND Indonesia
  • Catur Iswahyudi Universitas AKPRIND Indonesia
  • Purnawan Purnawan Universitas AKPRIND Indonesia
  • Suparni Setyowati Rahayu Universitas AKPRIND Indonesia
  • Raden Wisnu Nurcahyo Universitas Gadjah Mada
Abstract views: 72
PDF downloads: 17
Keywords: air siap minum, teknologi pengolah air, teknologi tepat guna

Abstract

Padukuhan Brajan merupakan salah satu wilayah di Kalurahan Banjararum, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Padukuhan Brajan yang berada pada Perbukitan Menoreh termasuk wilayah sulit air, rawan kekeringan, memiliki potensi air tanah yang kecil dengan bulan kering 5-6 bulan per tahun. Dalam beberapa tahun terakhir menerima droping air karena ketersediaan air yang minim saat musim kemarau, dan belum semua warga terlayani jaringan air bersih/sehat, baik yang dilayani oleh PDAM/PAM Desa/PAMSIMAS. Air di wilayah Padukuhan Brajan juga berkapur yang apabila dikonsumsi dalam jangka panjang dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan penyakit. Kegiatan inovatif diperlukan untuk mengatasi masalah ketersediaan air, terutama air minum bagi warga di Padukuhan Brajan. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) telah dilaksanakan untuk mengatasi masalah air minum tersebut, berupa penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) sistem pengolah air menjadi air siap minum. Kegiatan PkM di wilayah Padukuhan Brajan dilaksanakan sebagai bagian dari Program Kosabangsa Tahun 2023 dengan sumber pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Kemdikbudristek. Pelaksana kegiatan adalah tim gabungan dosen dan mahasiswa dari 3 (tiga) kampus, yaitu Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta (UNJAYA), Universitas AKPRIND Indonesia, dan Universitas Gadjah Mada. Kegiatan PkM berlangsung selama 3 bulan. Tahapan kegiatan yang dilaksanakan meliputi sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan, serta evaluasi dan keberlanjutan. Berdasarkan hasil evaluasi, kegiatan ini mampu menjadi bagian solusi untuk masalah minimnya ketersediaan air bersih di lokasi Mitra. PkM ini juga sejalan dengan upaya peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat, khususnya pelayanan air bersih.  Dalam skala yang lebih luas dan jangka panjang, penerapan TTG Pengolah Air Siap Minum dapat mendukung upaya mengatasi masalah stunting di wilayah mitra. Dukungan para pemangku kepentingan merupakan faktor penting terhadap terlaksananya dan ketercapaian kegiatan. Pendekatan keseluruhan pelaksanaan PkM ini dapat dijadikan model untuk pengembangan wilayah serupa di wilayah dan waktu yang berbeda.

Published
2024-12-04
How to Cite
Murdiyanto, A., Hanafi, A., Rosid, I., Sutanta, E., Hariyanto, S., Lestari, S., Iswahyudi, C., Purnawan, P., Rahayu, S., & Nurcahyo, R. (2024). Penerapan Teknologi Pengolah Air Siap Minum di Padukuhan Brajan, Banjararum, Kalibawang, Kulon Progo. Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma, 5(3), 554-567. https://doi.org/10.26874/jakw.v5i3.455