Penerapan Teknologi Hijau Elektrokoagulasi/Filtrasi Jamur-Tiram untuk Optimalisasi Pengelolaan Limbah Cair dan Peningkatan Produksi Tahu di Parongpong Bandung Barat

  • Anceu Murniati Prodi Magister Kimia, Fakultas Sains dan Informatika, Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi, Indonesia; Pusat Pengembangan Material dan Lingkungan, Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi, Indonesia
  • Senadi Budiman Prodi Magister Kimia, Fakultas Sains dan Informatika, Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi, Indonesia; Pusat Pengembangan Material dan Lingkungan, Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi, Indonesia
  • Rinto Yusriski Prodi Teknologi Industri, Fakultas Teknologi Manufaktur, Universitas Jenderal Achmad Yani, Bandung, Indonesia; Pusat Pengembangan Material dan Lingkungan, Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi, Indonesia
  • Arie Hardian Prodi Magister Kimia, Fakultas Sains dan Informatika, Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi, Indonesia; Pusat Pengembangan Material dan Lingkungan, Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi, Indonesia
Abstract views: 138
PDF downloads: 117
Keywords: elektrokoagulasi/filtrasi jamur-tiram, industri tahu, keberlanjutan lingkungan, limbah cair, pengelolaan limbah

Abstract

Industri tahu di Parongpong, khususnya Pabrik Intan Suri Tahu, menghadapi tantangan dalam pengelolaan limbah cair yang tidak efektif, menyebabkan pencemaran air dan tanah, serta bau tak sedap. Program pengabdian masyarakat mengimplementasikan teknologi hijau Elektrokoagulasi/Filtrasi Jamur-Tiram, yang berhasil meningkatkan kapasitas produksi tahu dari 400 menjadi 500-600 kg per hari. Teknologi ini juga mengurangi nilai COD (Chemical Oxygen Demand), BOD (Biological Oxygen Demand), dan TSS (Total Suspended Solids) yang tinggi secara signifikan, dan menghilangkan bau tidak sedap. Hasil laboratorium menunjukkan kualitas air limbah memenuhi standar Permen LH No.5 Tahun 2014. Evaluasi pasca implementasi melalui kuesioner menunjukkan bahwa 100% responden mengakui manfaat teknologi ini, termasuk peningkatan kualitas lingkungan, kesehatan, dan kondisi sosial. Bau tidak sedap berkurang sebesar 75%, dan 70% responden melaporkan perbaikan kesehatan, terutama terkait masalah pernapasan. Selain itu, 100% responden mencatat peningkatan kualitas air untuk pertanian dan perikanan, serta pengurangan konflik antarwarga. Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan Dinas Lingkungan Hidup, pemerintah daerah, dan masyarakat memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan program. Teknologi ini diakui sebagai model efisien dan berbiaya rendah yang dapat diadopsi oleh industri tahu lainnya. Dengan hasil positif dari responden, program ini menunjukkan bahwa teknologi hijau ini efektif secara lokal dan memiliki potensi penerapan yang lebih luas, mendukung lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Published
2024-08-17
How to Cite
Murniati, A., Budiman, S., Yusriski, R., & Hardian, A. (2024). Penerapan Teknologi Hijau Elektrokoagulasi/Filtrasi Jamur-Tiram untuk Optimalisasi Pengelolaan Limbah Cair dan Peningkatan Produksi Tahu di Parongpong Bandung Barat. Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma, 5(2), 493-505. https://doi.org/10.26874/jakw.v5i2.532