Praktik Pengungkapan Sustainability Report dan Environmental Incidents: Studi pada Sustainability Report Perusahaan BUMN PT. Pertamina (Persero) Tahun 2017-2018
PDF downloads: 1937
Abstract
Abstract
Mining industry sector companies are companies that contribute a lot income to the state, but with many mining companies it is possible that will damage the surrounding natural environment. According to the Environmental Performance Index (EPI) ranking, Indonesia ranks 133 out of 180 countries. In Indonesia, not a few cases that occur related to environmental pollution. About 70% of environmental damage in Indonesia is caused by mining operations. In practice, a company needs to build a harmonious relationship with the community. These activities are usually outlined in the form of corporate social responsibility or what we often hear as corporate social responsibility or CSR. To communicate these activities, the company realized to make a report that not only provides financial information about the company but also provides social and environmental information, which is called sustainability report. PT Pertamina is a state-owned company in charge of managing oil and gas mining in Indonesia. Pertamina has been doing Sustainability Report reporting practices since 2011, using standards issued by the Global Reporting Initiatives (GRI). The results showed, the average disclosure of Pertamina's sustainability report during the research years were 28% and 37% respectively. The results of the data analysis also showed that raising news about environmental incidents caused by Pertamina's operational activities increased the extent of disclosure to Pertamina's sustainability report in the following year. Pertamina made the sustainability report to restore the company's positive image and the legitimacy of the stakeholders towards Pertamina's operational activities.
Abstrak
Perusahaan sektor industri pertambangan merupakan perusahaan yang banyak menyumbang pendapatan negara, namun dengan banyaknya perusahaan pertambangan tidak menutup kemungkinan akan merusak lingkungan alam sekitarnya. Menurut pemeringkatan Environmental Performance Index (EPI), Indonesia menempati peringkat 133 dari 180 negara. Di Indonesia, tidak sedikit kasus yang terjadi terkait pencemaran lingkungan. Sekitar 70% kerusakan lingkungan di Indonesia disebabkan oleh kegiatan pertambangan. Dalam praktiknya, sebuah perusahaan perlu membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat. Kegiatan tersebut biasanya dituangkan dalam bentuk tanggung jawab sosial perusahaan atau yang sering kita dengar sebagai tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR. Untuk mengomunikasikan kegiatan tersebut, perusahaan menyadari untuk membuat laporan yang tidak hanya menyediakan informasi keuangan tentang perusahaan tetapi juga menyediakan informasi sosial dan lingkungan, yang disebut laporan keberlanjutan. PT Pertamina adalah badan usaha milik negara yang bertugas mengelola pertambangan minyak dan gas bumi di Indonesia. Pertamina telah melakukan praktik pelaporan Sustainability Report sejak 2011, menggunakan standar yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiatives (GRI). Hasil penelitian menunjukkan, rata-rata pengungkapan laporan keberlanjutan Pertamina selama tahun penelitian masing-masing adalah 28% dan 37%. Hasil analisis data juga menunjukkan bahwa munculnya berita tentang insiden lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan operasional Pertamina meningkatkan pengungkapan laporan keberlanjutan Pertamina di tahun berikutnya. Pertamina membuat laporan keberlanjutan untuk mengembalikan citra positif perusahaan dan legitimasi pemangku kepentingan terhadap kegiatan operasional Pertamina.utama.
References
Abidin, Yusuf Zainal. 2015. “Metode Penelitian Komunikasi”. Bandung: CV Pustaka Setia
Alaidrus, Fadiyah. 2019. "Kebocoran Minyak Pertamina Disebut sebagai Kejahatan Lingkungan". Trito.id, 27 juli 2019. Melalui: https://tirto.id/kebocoran-minyak-pertamina-disebut-sebagai-kejahatan-lingkungan-efaN diakses pada Desember 2019
Ayub, Ulfa Fajria. 2018. “Analisis Kualitas Pengungkapan Laporan Keberlanjutan Pada Perusahaan Di Indonesia”. Publikasi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta 2018
Cao. Guozhi. et al. 2018. "Environmental Incidents in China: Lessons from 2006 to 2015". Science of the Total Environment Vol: 633, 1165-1172, 2018
Farman, Fanji. 2018. “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Empiris Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2016)". Undergraduate Thesis, Universitas Kristen Maranatha diakses melalui http://repository.maranatha.edu/id/eprint/25410
Global Reporting Initiative (GRI). 2016. “Pedoman Laporan Berkelanjulatn (GRI Standards) Versi Bahasa Indonesia”. http://www.globalreporting.org, diakses pada Desember 2019
Hadi, Nor. 2011. “Corporate Social Responsibility”. Yogyakarta: Graha Ilmu
Harsanti, P. 2011. “Corporate Social Responsibility dan Teori Legitimasi”. Jurnal Mawas, Vol.3(1): 3-5. Juni 2011. Universitas Muria Kudus
Ikhsan, Arfan.2008. “Akuntansi Lingkungan dan Pengungkapannya”. Yogyakarta: Graha Ilmu
Khafid, Muhammad & Mulyaningsih. 2015. “Kontribusi Karakteristik Perusahaan dan Corporate Governance Terhadap Publikasi Sustainability Report”. Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 3, September 2015: 340 – 359
Kusumadinata, Ali A. 2018. “Pengantar Komunikasi Perubahan Sosial”. Yogyakarta: CV Budi Utama
Martani, Dwi dkk. 2016. “Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK”. Jakarta: Salemba Empat
Munir, Misbahol. 2014. "Kerusakan Tambang Biang Keladi Kerusakan Alam". Okezone.com, Sabtu 18 Januari 2014. Melalui : https://www.google.com/amp/s/nasional.okezone.com/amp/2014/01. 18/337/928264/perusahaan-tanbang-biang-keladi-kerusakan-alam diakses pada Juli 2020
Pertamina. “Sustainability Report 2017”. Melalui www.pertamina.com diakses pada: September 2019
“Sustainability Report 2018”. Melalui www.pertamina.com diakses pada: September 2019
Pratiwi, Kurnia Putri. 2013. “Environmental Incidencts, Pemberitaan Media dan Praktek Pengungkapan Lingkungan (Environmental Disclosures): Studi Pada Sustainability Report Asia Plup and Paper Co.,Ltd.”. Diponogoro Jurnal of Accounting, vol 2 no.3 Tahun 2013 hal 1-12. Melalui : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting
Rahmawati. 2012. “Teori Akuntansi Keuangan”. Jakarta: Graha Ilmu
Raynaldo, Sanny. 2016. “Analisis Sustainability Report yang terdaftar dalam Sustainability Report Award pada tahun 2013-2015”. Artikel Ilmiah Publikasi. STIE PERBANAS. Surabaya. 2016
Renggong, Ruslan. 2018. "Hukum Pidana Lingkungan". Jakarta: Pernadamedia Group, Divisi Kencana, melalui: https://books.google.co.id diakses pada: Juli 2020
Saputra, K A Kurniawan dkk. 2019. “Akuntansi Sosial dan Lingkungan”. Sidoarjo: Infomedia Pustaka
Saturi, Sapariah. 2019. "Tragedi Tumpahan Minyak Pertamina di Karawang Horor Bagi Manusia dan Lingkungan". Mongabay.co.id, Juli 2019. Melalui : https://www.google.com/amp/s/ www.mongabay.co.id/2019/07/30/tragedi-tumpahan-minyak-pertamina-di-karawang-horor-bagi-manusia-dan-lingkungan/amp/ diakses pada Desember 2019
Seliyana. dkk. 2019. "Pertanggungjawaban Hukum PT Pertamina Akibat Kebocoran Pipa di Teluk Balikpapan". Jurnal Lex Suprema. Vol 1 No.II Fakultas Hukum Universitas Balikpapan. 2019
Authors who publish in Portfolio: Jurnal Ekonomi, Bisnis, Manajemen, dan Akuntansi agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).